Stretch marks pada kehamilan dan cara mengatasinya
Perubahan kulit yang paling sering dikeluhkan oleh wanita
hamil adalah stretch marks atau
dikenal juga dengan striae gravidarum
atau striae distensae. Stretch marks adalah garis-garis
berwarna pink, merah, atau ungu di daerah perut, paha, lengan, bokong, atau
payudara yang biasanya muncul pada tengah atau akhir kehamilan akibat rusaknya
serabut-serabut kolagen dan elastin karena peregangan kulit yang berlebihan.
Warna pink, merah, atau ungu tersebut akan
berangsur-angsur memudar menjadi putih atau abu-abu. Faktor-faktor yang
mendukung terjadinya stretch marks
pada kehamilan antara lain faktor genetik yaitu wanita dengan riwayat keluarga
atau diri sendiri pernah memiliki kondisi ini sebelumnya, dan atau penambahan
berat badan yang berlebihan pada saat hamil.
Timbulnya stretch marks
sering disertai dengan rasa gatal dan tidak selalu tampak sama antara wanita
satu dengan yang lainnya. Waktu munculnya pun berbeda-beda, sebagian mulai
muncul pada kehamilan trimester kedua sebagian muncul pada akhir kehamilan atau
bahkan ada yang baru terlihat setelah melahirkan.
Stretch mark tidak dapat dihilangkan tapi yang penting
diketahui adalah dilakukan pencegahan supaya bisa dikurangi tingkat
keparahannya terutama pada wanita yang memiliki kulit yang rentan timbul
kondisi ini. Pencegahan yang dapat
dilakukan adalah dengan menjaga supaya penambahan berat badan pada saat hamil
tidak berlebihan dan memberikan pelembab sedini mungkin pada awal kehamilan.
Pelembab yang bisa dipilih antara lain minyak kelapa, atau minyak zaitun atau
krim-krim pelembab khusus buat mencegah stretch mark yang sekarang sudah banyak
dijual di pasaran.
Stretch marks tidak berbahaya karena akan mulai memudar seiring berjalannya
waktu walaupun tidak akan hilang sempurna. Namun keadaan ini akan menimbulkan
gangguan secara kosmetik, kulit menjadi tidak indah dan mulus lagi. Bila
keberadaan stretch mark ini sudah menimbulkan gangguan rasa percaya diri bagi
wanita yang terlanjur memilikinya maka beberapa pengobatan dan tindakan medis
bisa dicoba untuk lebih menyamarkan. Pengobatan
yang akan diberikan oleh dokter adalah antara lain dengan memberikan krim-krim
yang mengandung tretinoin yaitu salah satu turunan dr vitamin a, tetapi krim
ini hanya akan diberikan setelah melahirkan bukan pada saat hamil karena belum
ada bukti bahwa krim yang mengandung tretinoin itu aman buat ibu
hamil.Tretinoin diharapkan dapat membantu kulit memproduksi kolagen yang baru
sehingga kolagen yang rusak akibat peregangan kulit yang berlebihan pada saat
hamil bisa tergantikan. Krim yang mengandung tretinoin ini dapat menimbukan
efek iritasi terutama pada kulit yang sensitif sehingga pemberiannya harus
dilakukan di bawah pengawasan dokter. Krim ini tidak efektif diberikan pada stretch marks yang sudah lama.
Pada stretch marks
yang sudah lama biasanya akan disarankan terapi laser. Untuk terapi laser ada
beberapa macam jenis laser. Dokter akan melihat dahulu kondisi stretch mark
yang ada dan baru bisa menentukan laser jenis mana yang akan dipakai. Sinar
laser diharapkan akan dapat merangsang pembentukan kolagen dan elastin yang
sudah rusak pada kondisi ini. Walaupun terapi laser tidak menjamin kulit
kembali seperti sedia kala namun pada beberapa kasus terdapat perbaikan yang
bermakna pada kondisi stretch marks
setelah beberapa kali laser.
dibuat oleh dr Yoana
dokter kulit di klinik promec ini emang bagus, saya pernah berobat untuk menghilangkan jerawat, dan hasil nya sangat memuaskan..
BalasHapus